Grup Belajar Saham Gratis & Premium - Saham Gain

Sering sekali saya mendapatkan request dari para trader agar saya membuat grup saham baik melalui Telegram maupun WA sebagai wadah sharing tentang saham2 yang akan naik, dan tempat untuk belajar saham bersama. 

Bahkan saya juga sering diminta trader untuk join di  grup-grup saham premium, yang membernya sangat banyak, untuk menjadi "moderator" dan memberikan edukasi2 saham di grup. Tapi saya belum tertarik untuk mendirikan grup saham secara khusus di WA ataupun Telegram. 

"Apa alasannya Pak Heze? Bukannya dengan grup saham kita belajar saham lebih banyak?" Tanya anda

Di pos ini, saya akan lebih banyak sharing saja pada anda tentang pengalaman pribadi, dan saya juga ingin meluruskan pandangan2 trader tentang fungsi grup saham, entah itu grup saham gratis maupun premium, agar anda tidak terjebak dalam melangkah.

Kenapa saya belum mendirikan grup saham khusus di WA / Telegram? Atau kenapa saya jarang sekali aktif di grup2 saham premium yang membernya banyak? 

1. Saya pribadi lebih fokus memantau market ketika jam trading 

Grup saham itu biasanya ramai ketika jam trading sedang berlangsung. Sedangkan, di jam trading perhatian saya lebih fokus untuk memantau market real time. Memantau grafik, running trade, bid-offer, memilih saham, menyusun trading plan dan lain-lain. Karena saya pribadi juga mengelola modal besar untuk trading (untuk ukuran modal perseorangan / pribadi). 

Sebagai trader, aktivitas2 ini cukup memakan waktu. Nah, kalau di jam trading saya fokusnya reply pertanyaan2 di grup atau bahkan hanya sekedar baca-baca semua komentar, maka kualitas analisis trading pasti akan turun. 

Sekarang saya tanya pada anda: Anda mau untung di saham? Kalau iya, maka di jam trading gunakan waktu sebaik mungkin untuk memantau market dan menyeleksi saham, bukan fokus scroll chatingan2 di grup saham dari atas sampai bawah atau cari2 saham rekomendasi berbayar, di mana anda belum tentu profit dari situ... 

Karena aktivitas2 ini justru membuang waktu yang seharusnya anda bisa gunakan untuk analisa2 yang berkualitas. Sayang sekali, banyak trader yang lebih fokus di grup ketika jam trading ketimbang melakukan analisa2 mandiri. Mulai sekarang, ubah mindset anda. 

2. Grup saham tidak menjamin anda untung terus, malah bisa yang terjadi sebaliknya

Saya tidak membuat grup saham di WA / Telegram karena berdasarkan pengalaman saya, seramai apapun dan semahal apapun grup saham yang anda join, grup saham sama sekali tidak menjamin anda bisa dapat profit terus. 

Dalam banyak kasus, justru hal sebaliknya yang terjadi. Karena trader nggak fokus analisa, tapi fokusnya di grup saham. Karena trader sibuk mencari saham2 yang bisa langsung dibeli, akhirnya trader melupakan esensi trading saham yang sesungguhnya, yaitu analisa, analisa dan analisa. 

Jika anda hanya berharap dengan adanya grup saham, anda bisa untung semakin besar dan berlipat, maka anda justru berisiko salah dalam mengambil posisi trading. Jadinya anda bukan untung, tapi buntung. 

Karena grup saham tidak menjamin anda profit, saya justru lebih menginginkan anda untuk belajar saham secara mandiri, agar anda bisa tahu sendiri apa yang anda butuhkan di saham, dan supaya anda mau belajar menganalisa saham dan anda juga berproses. Baca juga: Langkah-Langkah Belajar Saham Otodidak. 

Agar anda bisa melakukan analisis-analisis saham secara mandiri, dan mencari saham2 apa yang bagus, sesuai dengan karakter trading anda, di web Saham Gain ini, saya sebenarnya sudah memberikan banyak sekali media2 belajar saham. 

Salah satunya, saya menuliskan banyak praktik trading yang bisa anda terapkan anda aplikasikan langsung buat trading. Anda bisa mendapatkan praktik2 trading disini: Buku Saham Pilihan Trader Terbaik. 

3. Grup saham bukan tempat utama belajar saham 

Saya tidak mendirikan grup saham via WA atau Telegram karena grup saham itu bukanlah tempat utama untuk anda menimba ilmu dan dapat profit besar di saham. Anggapan2 trader yang selalu mencari grup saham kesana kemari, dengan harapan jadi trader expert tidaklah tepat. 

Apalagi di grup2 saham banyak sekali dimasuki oleh bandar-bandar, sehingga bandar bisa mengetahui informasi, mengambil start duluan dan menjebak anda para trader ritel. 

Grup2 saham kebanyakan juga banyak rekomendasi saham2 yang berisiko, di mana hal ini justru sangat berbahaya dan tidak saya sarankan untuk pemula. Grup saham umumnya juga banyak sekali para provokator yang menakut-nakuti trader pemula, atau para trader yang suka bikin analisis2 palsu. 

Nah, kalau anda tujuannya sudah mau profit besar dengan gabung di grup saham, ini bisa menjadi sangaaat berbahaya untuk anda. 

Atas dasar inilah, saya pribadi kurang sreg kalau mendirikan grup saham dengan tujuan menambah member sebanyak mungkin, atau hanya sekedar aktif terus di grup saham lain. 

Karena menurut saya, untuk menjadi seorang trader berpengalaman, semua harus kembali pada praktik2 yang anda lakukan sendiri, bukan bergantung pada grup saham. 

4. Rekan-rekan lain yang konsultasi 

Sebenarnya, di jam trading cukup banyak rekan2 trader yang bertanya tentang saham. Entah itu analisa saham, prediksi dan sebagainya. 

Karena seperti yang saya tuliskan di ebook-ebook saham yang saya terbitkan, anda bisa konsultasi / bertanya privat tentang saham jika ada yang ingin anda tanyakan. Baca juga: Ebook Trading & Belajar Saham, Ebook Panduan Memilih Saham Bagus, Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

Cukup banyak rekan2 trader yang bertanya tentang saham selama jam trading. Jadi, saya pribadi tidak ada banyak waktu untuk mengelola grup saham di WA / Telegram. Prinsip saya, jika saya membuat grup, saya harus bisa aktif memberikan layanan pada trader.. 

Nah, karena saya sendiri lebih fokus memantau market dan melayani pertanyaan2 privat trader saham, maka saya masih belum bisa terfokus untuk membuat grup2 saham di WA maupun telegram, baik yang sifatnya gratis maupun premium.. 

Apalagi, sarana2 belajar saham yang saya berikan pada anda baik melalui edukasi2 di Saham Gain dan ebook-ebook saham yang saya terbitkan itu sudah lebih dari cukup bagi anda, agar anda bisa melangkah pada arah tradingyang benar, sehingga anda bisa dapat profit konsisten. 

"Jadi Pak Heze nggak buat grup saham sama sekali?" Tanya anda 

Saya tetap memiliki grup saham GRATIS, yaitu grup saham di Facebook (FB), karena saya lihat banyak sekali trader yang mencari komunitas2 saham di FB, maka saya buatkan grupnya. Anda bisa join disini: Grup FB Saham Gain. 

Tetapi grup FB ini tentu tidak sama dengan grup WA / Telegram, di mana grup WA pasti jauhhh lebih ramai, dan tiap kali jam trading akan ada banyak chat2 dari trader. 

Di grup FB, saya lebih banyak menginformasikan hal2 seperti prediksi saham, dan edukasi-edukasi saham yang bermanfaat untuk anda pemula dan expert. Dan grup FB ini juga saya buat sebagai sarana trader untuk saling berbagi informasi misalnya tentang pembukaan rekening saham, sekuritas yang bagus dan lain2.. 

Setelah saya mengulas banyak tentang fakta2 grup saham yang sedang marak, saya berharap anda yang selama ini selalu mengandalkan grup saham, anda bisa meluruskan pandangan2 yang masih kurang tepat ini. 

Saya sendiri punya beberapa teman dekat dan saudara yang sama-sama menjalankan trading. Hanya bedanya, mereka adalah part time trader yang punya banyak pekerjaan kantoran. Mereka sering lembur, banyak proyek, tugas dinas dan lain sebagainya.. 

Tetapi mereka tetap menyempatkan diri untuk menganalisis saham, membeli saham, dan mereka bisa dapat profit (walaupun frekuensi tradingnya nggak terlalu banyak, karena kesibukan2 mereka masing2) tanpa harus bergabung di grup-grup saham yang saat ini lagi marak... 

Kenapa mereka bisa? Karena mereka mau menganalisis, dan punya mindset trading yang benar.. Bukan mengandalkan orang lain dan grup saham.. 

Jadi kalau trader yang sibuk saja bisa dapat profit tanpa bergabung di grup2 saham premium. Kalau ada trader yang sibuk tapi tetap mau melakukan analisa mandiri, dan mendapatkan profit... Kenapa anda tidak bisa? Anda pasti bisa, bahkan LEBIH BISA dari itu. 


Katalog produk digital dan jasa freelance indonesia, cek dibawah ini.

Subscribe to receive free email updates:

Terkini